Famous Food #6
Rendang
Rendang atau randang
adalah masakan daging bercita rasa pedas yang menggunakan campuran dari
berbagai bumbu dan rempah-rempah. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak
yang dipanaskan berulang-ulang dengan santan kelapa. Proses memasaknya memakan
waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam) hingga kering dan berwarna hitam
pekat. Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu.
Rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan santannya belum
mengering disebut kalio, berwarna coklat terang keemasan.
Rendang dapat dijumpai
di Rumah Makan Padang di seluruh dunia. Masakan ini populer di Indonesia dan
negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Singapura, Brunei,
Filipina, dan Thailand. Di daerah asalnya, Minangkabau, rendang disajikan di
berbagai upacara adat dan perhelatan istimewa. Meskipun rendang merupakan
masakan tradisional Minangkabau, masing-masing daerah di Minangkabau memiliki
teknik memasak serta pilihan dan penggunaan bumbu yang berbeda.
Pada tahun 2011,
rendang dinobatkan sebagai hidangan yang menduduki peringkat pertama daftar
World's 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) versi CNN
International.
Rendang juga dimanfaat
sebagai bantuan pangan bagi korban bencana alam karena tahan lama dan kandungan
gizinya, seperti pada gempa bumi Lombok 2018.
© Kandungan
bahan dan cara memasak
Rendang adalah masakan
yang mengandung bumbu rempah yang kaya. Selain bahan dasar daging, rendang
menggunakan santan kelapa (karambia), dan campuran dari berbagai bumbu khas
yang dihaluskan di antaranya cabai (lado), serai, lengkuas, kunyit, jahe,
bawang putih, bawang merah dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai
pemasak. Keunikan rendang adalah penggunaan bumbu-bumbu alami, yang bersifat
antiseptik dan membunuh bakteri patogen sehingga bersifat sebagai bahan
pengawet alami. Bawang putih, bawang merah, jahe, dan lengkuas diketahui
memiliki aktivitas antimikroba yang kuat. Tidak mengherankan jika rendang dapat
disimpan satu minggu hingga empat minggu.
Proses memasak rendang
asli dapat menghabiskan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam), karena
itulah memasak rendang memerlukan waktu dan kesabaran. Potongan daging dimasak
bersama bumbu dan santan dalam panas api yang tepat, diaduk pelan-pelan hingga
santan dan bumbu terserap daging. Setelah mendidih, apinya dikecilkan dan terus
diaduk hingga santan mengental dan menjadi kering. Memasak rendang harus sabar
dan telaten ditunggui, senantiasa dengan hati-hati dibolak-balik agar santan
mengering dan bumbu terserap sempurna, tanpa menghanguskan atau menghancurkan
daging. Proses memasak ini dikenal dalam seni kuliner modern dengan istilah
'karamelisasi'. Karena menggunakan banyak jenis bumbu, rendang dikenal memiliki
citarasa yang kompleks dan unik.
© Makna
dari Masakan Rendang
Rendang memiliki posisi
terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau. Rendang memiliki filosofi
tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatera Barat, yaitu musyawarah dan mufakat,
yang berangkat dari empat bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat
Minang, yaitu:
© Dagiang
(daging sapi), merupakan lambang dari "Niniak Mamak" (para pemimpin
Suku adat).
© Karambia
(kelapa), merupakan lambang "Cadiak Pandai" (kaum Intelektual).
© Lado
(cabai), merupakan lambang "Alim Ulama" yang pedas, tegas untuk
mengajarkan syariat agama.
© Pemasak
(bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Dalam tradisi
Minangkabau, rendang adalah hidangan yang wajib disajikan dalam setiap seremoni
adat, seperti berbagai upacara adat Minangkabau, kenduri, atau menyambut tamu
kehormatan.
Dalam tradisi Melayu,
baik di Riau, Jambi, Medan atau Semenanjung Malaya, rendang adalah hidangan
istimewa yang dihidangkan dalam kenduri khitanan, ulang tahun, pernikahan,
barzanji, atau perhelatan keagamaan, seperti Idul Fitri dan Idul Qurban.
© Sejarah
Rendang
Asal usul rendang
ditelusuri berasal dari Sumatera, khususnya Minangkabau. Bagi masyarakat
Minang, rendang sudah ada sejak dahulu dan telah menjadi masakan tradisi yang
dihidangkan dalam berbagai acara adat dan hidangan keseharian. Sebagai masakan
tradisi, rendang diduga telah lahir sejak orang Minang menggelar acara adat
pertamanya. Kemudian seni memasak ini berkembang ke kawasan serantau berbudaya
Melayu lainnya; mulai dari Mandailing, Riau, Jambi, hingga ke negeri seberang
di Negeri Sembilan yang banyak dihuni perantau asal Minangkabau. Karena itulah
rendang dikenal luas baik di Sumatera dan Semenanjung Malaya.
Sejarawan Universitas
Andalas, Prof. Dr. Gusti Asnan menduga, rendang telah menjadi masakan yang
tersebar luas sejak orang Minang mulai merantau dan berlayar ke Malaka untuk
berdagang pada awal abad ke-16. “Karena perjalanan melewati sungai dan memakan
waktu lama, rendang mungkin menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal.” Hal
ini karena rendang kering sangat awet, tahan disimpan hingga berbulan lamanya,
sehingga tepat dijadikan bekal kala merantau atau dalam perjalanan niaga.
Rendang juga disebut
dalam kesusastraan Melayu klasik seperti Hikayat Amir Hamzah yang membuktikan
bahwa rendang sudah dikenal dalam seni masakan Melayu sejak 1550-an
(pertengahan abad ke-16).
Kelahiran rendang tak
luput dari pengaruh beberapa negara, misalnya bumbu-bumbu dari India yang
diperoleh melalui para pedagang Gujarat, India. Karena diaduk terus-menerus,
rendang identik dengan warna hitam dan tidak memiliki kuah.
Rendang kian masyhur
dan tersebar luas jauh melampaui wilayah aslinya berkat budaya merantau suku
Minangkabau. Orang Minang yang pergi merantau selain bekerja sebagai pegawai
atau berniaga, banyak di antara mereka berwirausaha membuka Rumah Makan Padang
di seantero Nusantara, bahkan meluas ke negara tetangga hingga Eropa dan
Amerika. Rumah makan inilah yang memperkenalkan rendang serta hidangan
Minangkabau lainnya secara meluas. Ketenaran rendang telah membuatnya rendang
dinobatkan sebagai hidangan yang menduduki peringkat pertama daftar World's 50
Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) versi CNN International tahun
2011.
Selain pada acara adat,
rendang juga menjadi pilihan menu saat mengolah daging kurban yang melimpah
saat hari raya Idul Adha. Rendang juga menjadi makanan yang disajikan khusus
untuk hari raya Idul Fitri. Rendang juga telah menjadi salah satu pilihan
barang bantuan yang dikirimkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebagai
bantuan pangan bagi korban bencana di daerah lain. Hal ini pertama kali
dilakukan pada tahun 2016 saat terjadi gempa bumi di Pidie Jaya, Aceh[10] dan
dilakukan pula pada gempa bumi Lombok 2018.
© Jenis
Rendang disajikan
bersama daun singkong, telur dadar, dan kuah gulai dalam sajian Nasi Ramas
Padang.
Dalam memasak daging
berbumbu dalam kuah santan, jika ditinjau dari kandungan cairan santan,
sebenarnya terdapat tiga tingkat tahapan, mulai dari yang terbasah berkuah
hingga yang terkering: Gulai — Kalio — Rendang. Dari pengertian ini rendang
sejati adalah rendang yang paling rendah kandungan cairannya. Akan tetapi
secara umum dikenal ada dua macam jenis rendang: rendang kering dan basah.
© Rendang
kering
Rendang kering adalah
rendang sejati dalam tradisi memasak Minang. Rendang ini dimasak dalam waktu
berjam-jam lamanya hingga santan mengering dan bumbu terserap sempurna. Rendang
kering dihidangkan untuk perhelatan istimewa, seperti upacara adat, kenduri,
atau menyambut tamu kehormatan. Rendang kering biasanya berwarna lebih gelap
agak coklat kehitaman. Jika dimasak dengan tepat, rendang kering dapat tahan
disimpan dalam suhu ruangan selama tiga sampai empat minggu, bahkan dapat bertahan
hingga lebih dari sebulan jika disimpan di kulkas, dan enam bulan jika
dibekukan. Beberapa kalangan berpendapat bahwa citarasa rendang asli Minang
adalah yang paling lezat dan tiada dua — jauh berbeda dengan rendang di
sejumlah kawasan Melayu lainnya.
© Rendang
basah atau Kalio
Rendang di Belanda
adalah kalio yang masih basah berkuah.
Rendang basah, atau
lebih tepatnya disebut kalio, adalah rendang yang dimasak dalam waktu yang
lebih singkat, santan belum begitu mengering sempurna, dan dalam suhu ruangan
hanya dapat bertahan dalam waktu kurang dari satu minggu. Rendang basah
berwarna coklat terang keemasan dan lebih pucat.
Rendang juga dikenal di
negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Rendang yang ditemukan di
Malaysia lebih mirip kalio, berwarna lebih pucat dan basah dengan citarasa yang
tidak begitu kuat. Rendang Malaysia yang disebut rendang kelantan dan rendang
negeri sembilan memiliki perbedaan dengan rendang Indonesia. Proses memasak
rendang di Malaysia, lebih singkat dan melakukan pengentalan bumbu dengan
dicampur kerisik (kelapa parut yang disangrai), bukan dengan proses pemasakan
dengan api kecil dalam waktu yang lama. Karena keterkaitan sejarah melalui
kolonialisasi, rendang juga dapat ditemukan di Belanda, juga dalam bentuk
kalio, tetapi umumnya disajikan sebagai salah satu bagian dari lauk-pauk
Rijsttafel.
© Variasi
© Rendang
hati sapi
Rendang umumnya
menggunakan daging sapi, tetapi dikenal pula berbagai jenis bahan daging
lainnya yang dimasak sesuai bumbu dan resep. Variasi rendang antara lain:
© Rendang
daging (Randang dagiang): rendang daging sapi, kerbau, kambing atau domba.
Adalah jenis rendang yang paling lazim ditemukan.
© Rendang
ayam: Rendang yang terbuat dari daging ayam
© Rendang
bebek (Randang itiak): Rendang yang terbuat dari daging bebek
© Rendang
hati: Rendang yang terbuat dari hati sapi
© Rendang
telur (Randang talua): Rendang yang terbuat dari telur ayam, khas Payakumbuh
© Rendang
paru: Rendang yang terbuat dari paru-paru sapi, khas Payakumbuh
© Rendang
ikan tongkol: Rendang yang terbuat dari ikan tongkol
© Rendang
suir: Rendang khas Payakumbuh yang dibuat dari daging ayam atau sapi yang serat
dagingnya disuir atau diurai kecil-kecil. Rendang suir mirip abon, akan
perbedaannya adalah serat dagingnya lebih besar dan bumbu rendang keringnya
yang khas.
© Rendang
Kerang (Randang Lokan): merupakan varian rendang yang terbuat dari kerang, khas
dari daerah pesisir seperti Pesisir Selatan dan Pariaman.
Resep rendang khas
padang ;
Bahan Utama Untuk
Membuat Resep Daging Rendang Asli Padang:
· 1.5
kg daging
· 2
liter santan dari 2 butir kelapa tua
· Bumbu
dan Rempah Untuk Membuat Rendang Minang Asli:
· 2
batang daun serai, memarkan
· 4
lembar daun jeruk purut
· 2
cm asam kandis/gelugur
· 2
lembar daun kunyit, simpulkan
Bumbu Resep Rendang
Padang Asli Minang yang harus kamu Dihaluskan:
© 5
butir kemiri
© 6
siung bawang putih
© 100
g cabe merah besar
© 12
butir bawang merah
© 100
g cabe merah keriting
© 2
cm jahe, bakar
© 2
cm lengkuas
© 3
cm kunyit, bakar
© 1/2
sdm ketumbar
© 2
sdt garam
© 1/2
sdt pala
© 1
sdt jintan, sangraiKimc
© Penyedap
rasa secukupnya
Cara Mengolah Resep
Rendang Padang Asli khas Minang:
1. Pertama
tama olah daging yang sudah disiapkan, potong-potong daging rendang dengan
bentuk dadu atau seukuran yang diinginkan, hanya saja jangan pernah memotong
daging terlalu kecil untuk diolah menjadi rendang agar saat dimasak nanti
daging tidak hancur.
2. Tuangkan
santan ke wajan berukuran besar, masukkan pula serai, irisan bawang merah, asam
dan daun kunyit. Aduk-aduk hingga santan mendidih dan pastikan santan yang anda
masak tidak pecah, untuk itu Anda harus terus mengaduk-aduk santan hingga
mendidih merata.
3. Setelah
santan mendidih, masukkan perlahan bumbu yang telah dihaluskan kedalamnya dan
sesekali aduk-aduk selama kurang lebih 20 – 30 menit.
4. Setelah
anda melihat santan tampak berminyak, berarti ini saatnya kamu memasukan
potongan daging rendang yang telah dibersihkan dan masak dengan menggunakan api
kecil/sedang hingga santan mengental dan mengering serta bumbu meresap ke pori
pori daging.
5. Terus
masak hingga daging empuk dan matang merata, jangan lengah untuk terus
diaduk-aduk agar bagian dasar tidak gosong dan daging tidak gagal.
Kimchi
Kimchi
ini adalah makanan tradisional yang berasal dari negeri Gingseng Korea, ini
merupakan salah satu jenis asinan sayur hasil dari fermentasi yang diberi bumbu
pedas. Setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu yang dibuat
dari udang krill, kecap ikan, bawang putih, jahe dan bubuk cabai merah.
Sayuran
yang paling umum untuk membuat kimchi adalah sawi putih dan lobak. Di zaman
dulu, kimchi diucapkan sebagai chim-chae yang berarti “sayuran yang
direndam.”
Di
Korea, kimchi biasanya akan selalu dihidangkan di waktu makan sebagai salah
satu jenis banchan yang paling umum. Kimchi juga digunakan sebagai bumbu
sewaktu memasak sup kimchi (kimchi jjigae), nasi goreng kimchi (kimchi
bokkeumbap), dan berbagai masakan lain.
Asal-Usul
Dari Kimchi
Kimchi
dari Korea ini memiliki sejarah yang bermula pada kebutuhan orang – orang zaman
pra sejarah yang menggunakan garam sebagai bahan pengawet. Garam ini kemudian
digunakan sebagai pengawet makanan yang akan dimakan pada saat musim dingin dan
sudah disiapkan dari sejak musim gugur.
Karena
pada musim dingin jenis sayuran yang tumbuh di korea ini sangat terbatas, maka
tercetuslah ide untuk mengawetkan makanan. Pada awalnya Kimchi Korea ini
diawetkan dengan garam, namun kemudian terbentuklah inovasi dari berbagai macam
bumbu untuk mengawetkan Kimchi Korea selain garam, antara lain asinan seafood,
daging dan juga cabe merah.
Ada
tradisi Korea yang bernama Kimjang, ini merupakan hari dimana semua orang Korea
akan membuat Kimchi dalam jumlah yang besar pada hari – hari musim dingin.
Pembuatannya Kimchi sendiri dilakukan sebelum masuknya musim dingin, yaitu pada
saat angin dingin mulai bertiup sekitar awal bulan November sampai pertengahan
bulan Desember.
Ketika
hari Kimjang sudah disepakati bersama oleh orang – orang terdekat seperti
keluarga, kerabat dan tetangga, mereka akan berkumpul beramai – ramai di satu
tempat untuk membuat Kimchi Korea. Kimchi Korea yang dibuat ini dibuat dan
diperkirakan supaya mencukupi sampai musim semi tahun berikutnya yang biasa
terjadi pada bulan Mei – April. Tradisi Kimjang ini juga merupakan salah satu
bentuk rasa syukur Orang Korea karena telah melalui satu tahun dengan selamat
dan siap memulai kehidupan yang baru pada tahun baru nanti.
Pada
awalanya kimchi berwarna hijau karena pada saat itu cabai belum dikenal dikorea
.
Setelah dicampur dengan garam, sayuran seperti kubis kemudian akan dimasukkan
kedalam gentong guci tanah liat lalu dipendam didalam tanah sebagai persediaan
makanan di musim dingin.
Orang
Korea baru mengenal cabai diabad 16 setelah pedagang portugis datang dari
Jepang.Tahun 1498 kapal-kapal Portugis berlayar melewati Tanjung Harapan di
Afrika hingga sampai di India. Selanjutnya cabai asal Amerika Selatan dibawa ke
Asia melalui pelabuhan-pelabuhan di Afrika atau bisa juga langsung menyebrang
ke Samudera Pasifik.
Tahun
1540 Pedagang Portugis sudah berdagang di Indonesia lalu mereka ke Tiongkok dan
baru pada tahun 1549 mereka tiba di Jepang dan Korea.
Tahun
1564 Cabai baru sampai di Filipina waktu pedagang Spanyol membawa cabai ke
kepulauan Melanesia dan kawasan Mikronesia. Waah…kayaknya kita kalah nih sama
cabai, buktinya cabai saja bisa keliling dunia.
Sebenarnya
resep asinan sayur dan labu sudah dimuat dalam buku resep tahun 1670 tapi masih
dalam versi gak pakek cabai. Dari catatan sejarah, Pada abad ke 17
ternyata ada 11 jenis kimchi yang ditulis , sedangkan kimchi yang sudah
pake cabai baru populer bertahun-tahun kemudian ( sekitar 200
tahun). Kenapa? karena sebelum abad 19 kimchi hanya dibuat dari
sayuran biasa karena sawi putih belum (kemungkinan besar) dikenal sampai abad
19.
Komentar
Posting Komentar