INGREDIENTS #12
KACANG TANAH
Pengertian
Definisi Kacang Tanah
Kacang
tanah adalah tanaman polong-polongan / kacang kacangan dari family fabiodeae
yang juga merupakan tanaman penting dari keluarga polong-polongan kedua setelah
tanaman kedelai. Kacang tanah merupakan salah satu tanaman tropic yang tumbuh
secara perdu yang memiliki tinggi 30 – 50 cm dan tanaman yang mengeluarkan daun
yang kecil. Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal
dari Amerika Selatan, tepatnya berasal dari Brazilia. Penanaman pertama kali
dilakukan oleh orang Indian (suku asli bangsa Amerika).
Sistematika
kacang tanah adalah sebagai berikut:
Klasifikasi Kacang
Tanah :
Kerajaan: Plantae
Divisi: Tracheophyta
Upadivisi: Angiospermae
Kelas: Magnoliophyta
Ordo: Leguminales
Famili: Papilionaceae
Upafamili: Faboideae
Bangsa: Aeschynomeneae
Genus: Arachis
Spesies:
Arachis
hypogeae L.
Arachi tuberosa Benth.
Arachis
guaramitica Chod & Hassl.
Arachis
idiagoi Hochne.
Arachis
angustifolia (Chod & Hassl) Killip.
Arachis
villosa Benth.
Arachis
prostrata Benth.
Arachis
helodes Mart.
Arachis
marganata Garden.
Arachis
namby quarae Hochne.
Nama
binomial Arachis hypogaea L
Kacang
tanah budidaya di Indonesia dibagi menjadi dua macam:
Kacang
tanah tegak
Jenis
Kacang ini tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya terdapat pada
ruas-ruas dekat rumpun, umumnya pendek genjah dan kemasakan buahnya serempak.
Kacang
tanah menjalar.
Jenis
ini tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang, buah terdapat pada
ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah dan umnya berumur panjang. Tipe menjalar
lebih disukai karena memiliki potensi hasil lebih tinggi.
TEMU KUNCI
Tanaman
temu kunci memiliki bahasa ilmiah Boesenbergia pandurata (Roxb.)
Schlecht., dengan sinonim Gastrochilus panduratum (Roxb.) Schult.
Dalam bahasa Inggris, tanaman ini dikenal dengan nama chinese key. Di daerah
penyebarannya, temu kunci dikenal dengan nama lokal Krachai (Thailand) dan suo
shi atau ow sun zhiang (Tiongkok).
Di
Indonesia, tanaman ini dikenal dengan berbagai nama daerah, koncih (Sumatera),
tamu kunci (Minangkabau), konce (Madura), kunci (Jawa Tengah), dumu kunci
(Bima), tamu konci (Makasar), tumu kunci (Ambon), anipa wakang (Hila-Alfuru),
aruhu konci (Haruku), sun (Buru), rutu kakuzi (Seram), tamputi (Ternate).
Tumbuhan
ini banyak ditemukan di hutan lebat hingga ketinggian 1.000 meter di atas
permukaan laut. Penyebaran dimulai dari Yunnan ke selatan hingga Indonesia, dan
ke barat hingga India dan Sri Lanka.
Awalnya,
temu kunci adalah tumbuhan liar, yang lalu dikembangbiakkan sebagai satu
komoditas tersendiri di kawasan Indochina, hingga tersebar di daerah Asia,
termasuk Indonesia (terutama di Pulau Jawa).
Temu
kunci, menurut crc.farmasi.ugm.ac.id adalah herba rendah, merayap di
dalam tanah. Dalam satu tahun pertumbuhannya 0,3-0,9 cm. Batangnya merupakan
batang asli di dalam tanah sebagai rimpang, berwarna kuning cokelat, aromatik,
menebal.
Batang
di atas tanah berupa batang semu (pelepah daun). Daun tanaman ini pada umumnya
2-7 helai. Daun bawah berupa pelepah daun berwarna merah tanpa helaian daun.
Tangkai daun tanaman ini beralur, tidak berambut. Lidah-lidah berbentuk
segitiga melebar, menyerupai selaput. Helai daunnya tegak, bentuk lanset lebar
atau agak jorong. Ujung daun runcing, permukaan halus, tetapi bagian bawah agak
berambut terutama sepanjang pertulangan. Warna helai daun hijau muda.
Selain
di Indonesia, ternyata negara lain juga banyak yang memanfaatkan temu kunci. Di
Thailand, rimpang temu kunci biasa digunakan sebagai bumbu masak. Selain itu,
tanaman ini juga digunakan sebagai obat afrodisiak, disentri, antiinflamasi,
kolik, serta untuk menjaga kesehatan tubuh.
Di
Malaysia, rimpang temu kunci digunakan sebagai sebagai obat sakit perut dan
dekoksi pada wanita pasca melahirkan.
Manfaat
Herbal Temu Kunci:
Senyawa
kimia yang terkandung dalam temu kunyit yakni minyak atsiri (terdiri atas
kamfer, sineol, metil sinamat, dan hidromirsen), d-borneol,d-pinen
sesquiterpen, kurkumine, tanninf, saponing, dan flavonoid.
Secara
umum, menurut Plantus, seperti dikutip dari umy.ac.id, masyarakat
menggunakan rimpang temu kunci sebagai peluruh dahak atau untuk
menanggulangi batuk, peluruh kentut, penambah nafsu makan,
menyembuhkan sariawan, bumbu masak, dan pemacu keluarnya air susu ibu
(ASI). Minyak atsiri rimpang temu kunci juga berefek pada pertumbuhan Entamoeba
coli, Staphyllococus aureus, dan Candida albicans,serta menghambat bakteri
isolat penyakit Orf (Ektima kontagiosa).
Selain
itu, minyak atsiri dapat berefek pada pelarutan batu ginjal kalsium secara in
vitro. Ekstrak rimpang menurut Goenadi DH, yang larut dalam etanol dan
aseton juga berefek sebagai antioksidan pada percobaan dengan minyak ikan
sehingga mampu menghambat proses ketengikan.
Penelitian
yang dilakukan oleh tim peneliti dari Jurusan Praklinis, Fakultas Kedokteran,
Universitas Thammasat, Pathum Thani, Thailand, menyebutkan ekstrak etanol temu
kunci berpotensi menyembuhkan luka dan mengandung antioksidan.
Demikian
juga penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Mahmood
Ameen, Malaya, yang telah meneliti khasiat temu kunci dalam mengobati penyakit
sirosis hati pada tikus. Hasilnya menunjukkan kemampuan ekstrak temu
kunci dalam mengobati penyakit sirosis hati, dan perlu penelitian
lanjutan untuk mengeksplorasi pentingnya potensi farmakologis dalam
mengobati sirosis hati pada manusia.
TEMU MANGGA
Temu
mangga (Curcuma mangga Val.van Zip.) famili Zingiberaceae merupakan tanaman asli
daerah Indo-malesian, tersebar dari Indo-China, Taiwan, Thailand, Pasifik hingga Australia
Utara.[1] Beberapa
nama daerah adalah Temu mangga, kunyit putih, kunir putih, temu bayangan, temu
poh (Jawa),
temu pao (Madura),
temu mangga, temu putih (Melayu), koneng joho, koneng lalap, konneng pare, koneng bodas
(Sunda),
dan nama asingnya adalah temu pauh (Malaysia),
kha min khao (Thailand). Dinamakan
temu mangga karena aroma rimpangnya spesifik seperti aroma mangga,
dapat dikonsumsi sebagai simplisia (diiris, dikeringkan dan direbus) instant,
asinan, permen/manisan, sirup, selai, lalapan (rimpang segar), dan botokan. Temu
mangga atau kunyit mangga merupakan empon-empon yang
berkhasiat mirip dengan temu putih. Rimpangnya dimanfaatkan untuk
mengatasi gangguan pada perut, mengatasi penyakit kanker, dan penambah nafsu
makan
Kandungan
kimia
Komponen kimia dari temu
mangga belum diketahui secara pasti. Untuk komponen utama minyak atsiri temu
mangga adalah golongan monoterpen hidrokarbon, dengan komponen utamanya mirsen
(78,6%), β-osimen (5,1%), β-pinen (3,7%) dan Îħ-pinen (2,9%) dan senyawa yang
memberikan aroma seperti mangga adalah δ-3-karen dan (Z)-β-osimen.[2] Kandungan
Curcuminoid dalam temu mangga sebesar 0.18-0.47%. Temu mangga kaya
kandungan kimia seperti tanin, kurkumin, gula, minyak atsiri, damar, flavonoid,
dan protein toksis
yang dapat menghambat perkembangbiakan sel kanker.
Kasiat.
Secara
empiris, rimpang temu mangga secara tradisional dimanfaatkan untuk mengatasi
gangguan perut,
nyeri dada, demam, maag, dan perawatan post
partum. Temu mangga berkhasiat sebagai penurun panas (antipiretik),
penangkal racun (antitoksik), pencahar (laksatif), dan antioksidan. Khasiat
lainnya untuk mengatasi kanker, sakit perut,
mengecilkan rahim setelah
melahirkan, mengurangi lemak perut, menambah nafsu makan, menguatkan syahwat,
gatal-gatal pada vagina, gatal-gatal (pruritis), luka, sesak napas (asma), radang saluran napas (bronkitis),
demam, kembung, dan masuk angin.
Komentar
Posting Komentar