Local Food
1. Gogoso
Gogoso adalah salah
satu makanan khas orang bugis makassar yang sangat digemari di Sulawesi Selatan
kompilasi lebaran.Gogos atau gogoso adalah makanan khas Makassar yang mirip
dengan lemper dari jawa atau Lalampa dari Manado. Bentuknya lebih panjang
dan langsing jika dibandingkan dengan lemper. Gogos sendiri ada yang tanpa
isian dan ada juga yang dengan isian. Gogos yang ada isian disebut dengan
gogos kambu atau gogos isi. Isinya biasanya ikan tongkol yang dicampur
dengan kelapa sangrai dan bumbu.
Gogoso merupakan
makanan tradisional yang dimasak dengan pembakaran. Bahan dasar adalah
beras ketan yang digunakan terlebih dahulu dengan santan agar meresap, tetapi
tidak sampai matang.Setelah itu dibungkus dengan daun pisang dan ujungnya
dilipat dan ditusuk dengan lidi agar isinya tidak keluar, kemudian
dibakar. Selain terbuat dari beras ketan hitam atau putih, gogoso juga
biasanya dibuat dari banne, sejenis biji-bijian seukuran pasir dan berwarna
cokelat.
Gogoso banyak ditemukan
didaerah pantai losari atau dipinggir-pinggir jalan kota makassar biasanya
dijajakan oleh pedagang asongan dan biasanya dijajakan bersama telur asin atau
lebih akrab dengan sebutan orang makassar Bayao Kannasa, dan kacang rebus.
(sumber:
https://jejakkulinerindo.wordpress.com/2015/08/26/info-kuliner-gogoso/)
2. Sate Lilit
Sate lilit merupakan
makanan khas Bali yang diolah menggunakan bahan daging, daging, daging, dan
kura-kura. Daging tersebut akan dihaluskan dan dicampur dengan parutan
kelapa, santan, jeruk nipis, bawang merah dan merica. Daging yang telah
dikumpulkan itu akan dililitkan di bambu, batang serai atau tebu dan terakhir
akan dipanggang. Biasanya sate memang ditusuk dengan tusuk sate yang
tajam, untuk itu sate lilit ini membutuhkan tusuk sate yang permukaannya luas
sehingga daging akan mudah untuk melekat di tusuk satenya.
Dalam bahasa Bali dan
Indonesia "lilit" berfungsi membungkus dan sangat sesui dengan sate
lilit ini.Filosofi Sate Lilit,
Sate Lilit ini
merupakan simbol dari kehidupan dan syarat kejantanan seorang pria. Sate
lilit dibuat oleh kaum pria dari memotong binatang sampai
memanggangnya. Ada beberapa upacara besar yang membantu membuat sate lilit
di balai desa yang dilakukan oleh 50 sampai 100 kaum pria.
Sate lilit tidak hanya
diberikan saja, orang Hindu juga mempersembahkannya dalam acara-acara keagamaan
seperti upacara caru, upacara untuk menghormati dewa dan jumlah sate yang harus
disajikan harus ganjil. Sate lilit bisanya dihidangkan dengan sup ikan
tuna, nasi dan sambal matah. Sate Lilit juga menjadi makanan favorit untuk
wisatawan yang datang ke Bali.
(sumber: https://balikami.com/sate-lilit-makanan-khas-bali ,https://id.wikipedia.org/wiki/Sate_Lilit , https://www.myedisi.com/sedap/1770/3582
/ sejarah-filosofi-sate-lilit )
Komentar
Posting Komentar